Review Film Jepang - SHIELD OF STRAW (a.k.a. Wara no Tate)

Salah satu sutradara papan atas yang sangat saya hormati - dan "takuti" - adalah Takashi Miike. Sutradara yang dikenal dengan film-filmnya yang selalu penuh adegan kekerasan yang berlebihan, brutal, dan berdarah- darah ini memiliki daftar panjang karya ekstrimnya yang ternyata diminati bahkan dikagumi banyak orang di dunia, seperti Shinjuku Triad Society (1995), Audition (1999), trilogi Dead or Alive (1999), Ichi The Killer (2000), Crow Zero (2007), 13 Assasins (2010), dan Harakiri : Death of A Samurai (2010). 

Selain penuh darah dan bikin miris, Miike selalu membuat filmnya dalam bentuk yang sederhana : sinematografi yang biasa-biasa, ceritanya tidak ngejelimet, serta dilakukan dalam satu atau dua lokasi shooting tertentu, sehingga terkesan filmyang dibuatnya adalah film "low-budget".

Berbeda dengan karya terbarunya : Shield of Straw(Wara no Tate), Miike tampil lebih "wah". Dirilis tanggal 26 April 2013 silam, film ini masih mengusung gaya dan ciri khas Miike : brutal dan sadis. Yang membedakannya adalah penambahan nuansa Hollywood (kejar-kejaran mobil, tembak-tembakan, dan ledakan) yang membuat film ini terlihat lebih "rame", menegangkan, dan mahal.

Alur ceritanya cukup sederhana : Film diawali dengan munculnya kasus pembunuhan sadis yang terjadi pada seorang gadis muda di Fukuoka. Kunihide Kiyomaru (diperani Tatsuya Fujiwara) - seorang residivis yang baru dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan anak di Tokyo, dan bersembunyi di Fukuoka - menjadi tersangka pembunuhan tersebut. Kakek sang gadis (diperani Tsutomu Yamazaki) - seorang pengusaha kaya - tanpa berpikir panjang, menawarkan satu juta yen bagi siapa saja yang bisa menghabisi nyawa Kiyomaru.

Menyadari nyawanya terancam, Kiyomaru meyerahkan diri ke polisi. Demi menjaga keselamatan Kiyomaru, lima orang polisi - dipimpin oleh Kazuki Mekari (diperani Takao Ozawa), polisi pendiam namun temperamental - ditugaskan untuk mengawal sang residivis ke Tokyo untuk menjalani sidang di sana. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan - terlebih jarak dari Fukuoka dan Tokyo cukup jauh, yaitu 1,200 kilometer - maka kepolisian menyewa kereta shinkansen untuk membawa sang residivis. Dan cerita sebenarnya dari film ini pun dimulai.

Sepanjang perjalanan, ada saja orang yang berusaha membunuh Kiyomaru demi mendapatkan hadiah satu juta yen yang ditawarkan kakek sang korban. Lima orang polisi yang mengawal Kiyomaru harus berjuang mati-matian untuk melindungi sang residivis dari serangan tiba-tiba para pemburu hadiah, Belum lagi ternyata salah satu dari mereka berlima juga diam-diam mengincar hadiah tersebut.

Sedikit-banyak film ini mengingatkan saya pada 16 Blocks (2006) yang diperani Bruce Willis, Mos Def, dan David Morse. Namun yang membedakan Shield of Straw dengan 16 Blocks adalah ketegangan yang dibangun oleh Takashi Miike lebih dinamis dan penuh kejutan. Sepanjang 125 menit, penonton disuguhkan kejutan-kejutan yang berdarah-darah. Bisa dibayangkan bagaimana perasaannya saat menonton, tiba-tiba dikejutkan dengan serangkaian adegan-adegan miris yang bikin bulu kuduk berdiri.


TRIVIA FACTS :
Shield of Straw terpilih sebagai salah satu film yang dinominasikan di Cannes Film Festival 2013 untuk memperebutkan piala Palme d'Or. Festival tersebut digelar tanggal 15 - 26 Mei 2013.

Tidak banyak yang tahu jika Takashi Miike pernah menyutradarai serial tokusatsu Ultraman Max. Ya, Miike mendapat kesempatan untuk menyutradarai episode 15 dan 16 serial tersebut. Karena serial ini diorientasikan bagi penonton anak hingga remaja, Anda tidak akan melihat gaya penyutradaraan Takeshi yang penuh darah dan sadis.

Lagu tema (theme song) film Shield of Straw berjudul North of Eden yang dinyanyikan oleh Kyosuke Himuro. Himuro adalah salah satu penyanyi senior Jepang yang cukup populer di era 80an. Sebelumnya, Himuro bergabung dengan grup musik rock Boowy tahun 1981 - 1988. Setelah band tersebut bubar, Himuro bersolo karir dan sukses. Dia bahkan menjadi artis Jepang terpopuler di tahun 2003 dan menduduki posisi 76 dalam daftar 100 Artis Pop Jepang Paling Penting (100 Most Important Japanese Pop Acts) versi HMV Japan. Selain mengisi lagu tema Shielf of Straw, Himura sebelumnya pernah pula mengisi lagu tema untuk film Van Helsing ("Wild Romance"), dan Final Fantasy VII : Advent Children ("Calling").

Comments

  1. Replies
    1. Lebih mantap mana sama filmnya kakek Sugiono gan?

      Delete
  2. Wahh kerwen nih flim , peran nya aja tatsyuya fujiwara

    ReplyDelete
  3. Wahh kerwen nih flim , peran nya aja tatsyuya fujiwara

    ReplyDelete

Post a Comment