China Movie - AMERICAN DREAMS IN CHINA (2013)

Sebuah film "underdog" produksi China berjudul American Dreams in China (中国合伙人) tiba-tiba menjadi pembicaraan hangat di kalangan penikmat film, terutama mereka yang tinggal di China. Betapa tidak, film berbudjet RMB 60 juta ini memecahkan rekor sebagai film terlaris tercepat yang bisa menembus pendapatan dari penjualan tiket lebih dari RMB 100 juta hanya dalam waktu 3 hari sejak dirilis. Dan dalam seminggu, film ini sudah mengantungi perolehan penjualan tiket hingga RMB 400 juta. Padahal, saat dirilis tanggal 19 Mei 2013 silam, film ini harus bersaing langsung dengan Iron Man 3, Star Trek Into Darkness, dan So Young (致青春; film debut penyutradaraan Vicki Zhou) yang tergolong film unggulan. Namun di luar dugaan, American Dreams mampu mengalahkan film-film tersebut.

Peter Chan
Film yang disutradarai Peter Chan dan diperani Tong Dawei, Deng Chao, serta Huang Xiaoming ini mengangkat kisah nyata tiga orang mahasiswa China yang miskin, kemudian merantau ke Amerika Serikat dan berhasil menjadi multi-jutawan pemilik franchise sekolah bahasa Inggris terbesar di Amerika. Dengan setting tahun 1980an, saat perekonomian China baru mulai bertumbuh, sepanjang film akan menceritakan tentang perjuangan selama tiga puluh tahun ketiga mahasiswa tersebut dalam meraih mimpi mereka di Amerika Serikat.

Para kritikus memberikan acungan jempol atas kecerdasan Peter Chan dalam menangkap realitas kehidupan masyarakat China serta perjuangan mereka di negeri orang. Selain itu, pemilihan lagu-lagu latar dalam film itu pun diacungi jempol karena dinilai sangat cocok dengan kondisi yang ditayangkan dalam film. Secara keseluruhan, film ini adalah salah satu film yang sangat menarik untuk ditonton. Sederhana. Ringan. Namun penuh makna, terutama karena menampilkan perjuangan yang tidak mudah untuk meraih kesuksesan. Moral yang ingin disampaikan film ini adalah : Untuk meraih mimpi diperlukan perjuangan yang tidak sebentar dan usaha keras yang pantang menyerah.


DO YOU KNOW? 
Saat ditayangkan premier di Hong Kong tanggan 31 Mei 2013 silam, para artis Hong Kong papan atas Hong Kong - seperti Leon Lai, Aaron Kwok, Nick Cheung, Chingmy Yau, Jacky Cheung, Tony Leung Ka Fai, Fala Chen, Kenny B, Shawn Yue, Dalvin Choy, dan lain-lain - hadir untuk menonton film tersebut. 


Dalam penayangan premier di Hong Kong tersebut, hadir pula Anita Yuen yang ikut menonton film tersebut dan melakukan sesi foto bersama usai menonton film. Di tahun 1990an, saat Anita Yuen baru menjadi artis top Hong Kong, dia sempat menjalin hubungan dan menjadi kekasih Peter Chan. Namun setelah menikah dengan Julian Cheung - aktor dan juga penyanyi populer di Hong Kong - tahun 2001, mereka sudah tidak pernah bertemu lagi. Banyak orang berspekulasi kalau kehadiran Anita Yuen dalam acara premier tersebut menunjukkan masih adanya hubungan di antara mereka. Namun Anita Yuen dan Peter Chan menunjukkan kepada publik kalau hubungan asmara mereka di masa lalu benar-benar telah selesai dan hubungan mereka kini hanyalah sebagai hubungan dua sahabat saja. Tidak lebih.

Dari dana RMB 60 juta yang digunakan, lebih dari setengah dana itu digunakan untuk membayar lisensi lagu-lagu latar yang digunakan dalam film ini. Peter Chan berkelakar kalau biaya lisensi lagu jauh lebih mahal daripada pengerjaan efek khusus CGI.





Comments