Movie Review - Tales From The Dark Part 1 & 2 (2013)

Jika biasanya film Hongkong didominasi film-film bertema triad, spionase, polisi, drama, dan komedi, maka tahun ini tampaknya film horror akan kembali bangkit lagi. Ya, genre ini memang sempat tenggelam dan kalah bersaing dengan film-film genre triad dan polisi yang belakangan ini sangat mendominasi layar lebar Hong Kong dan China. Namun tampaknya, dalam beberapa tahun ke depan akan mulai marak kembali.

Salah satu film horror yang paling dinanti para penonton Hong Kong dan China adalah dwilogi Tales From The Dark yang dirilis nyaris berbarengan. Seri pertama dirilis 11 Juli 2013, dan yang kedua dirilis 8 Agustus 2013. Dan seperti sudah menjadi tren film horror belakangan ini - di mana film horor terdiri dari beberapa segmen atau dibuat dalam bentuk cerita pendek - maka masing-masing film Tales From The Dark pun dibuat dalam tiga cerita pendek yang tidak berhubungan satu dengan yang lain.

Tales From The Dark sendiri adalah kumpulan cerita pendek horor karya Lilian Lee, seorang novelis kawakan Hong Kong. Dalam film ini, Lilian ikut terlibat dalam pembuatan skenario semua segmen dwilogi film ini.

Film Tales From The Dark 1 terdiri dari 3 cerita pendek, yaitu :
1. STOLEN GOODS
Mengisahkan tentang Kwan (Simon Yam) seorang buruh dengan temperamen kasar yang selalu dipecat karena perilaku kasarnya. Guna memenuhi kebutuhan makan dan tempat tinggal, Kwan akhirnya mencuri abu kremasi dan meminta tebusan dari keluarga pemilik abu tersebut. Beberapa tindakannya berhasil. Hingga akhirnya dia mencuri abu kremasi yang salah, yang membuatnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bukan pada keluarga pemilik abu, tetapi pada arwah pemilik abu itu sendiri.


2. A WORD IN THE PALM
Peramal garis tangan Master Ho (Tony Leung Ka-Fai) diminta bantuan mantan guru berenangnya untuk menyidiki kematian seorang remaja (Cherry Ngan). Dalam menyidiki kasus ini, Master Ho harus berhadapan dengan Sister Lan (Kelly Chen) - peramal bola kristal - yang juga menyidiki kasus yang sama. Keduanya bersaing untuk bisa menjadi orang pertama yang menuntaskan misteri ini.

3. JING ZHE
Chu (Siu Yam Yam) bekerja sebagai seorang Da Siu Yan, yaitu seorang pengusir roh jahat yang melakukan tugasnya dengan cara memukuli potongan kertas berbentuk tubuh manusia sambil memukuli kertas itu dan mengutuki orang yang namanya tertulis di potongan kertas tersebut. Biasanya ritual ini dilakukan para Da Siu Yan pada saat Jing Zhe (periode tertentu pada kalender bulan China, yang mana diyakini sebagai waktu di mana pintu neraka akan ditutup dan saatnya para roh kembali ke akhirat). Pekerjaan yang telah dilakukan Chu sebenarnya adalah pekerjaan rutin yang biasa, hingga satu waktu seorang hantu wanita (Dada Chen) meminta bantuan Chu untuk melakukan ritual tersebut baginya.

Sedangkan 3 cerita dalam Tales From The Dark Part 2 adalah :
1. BOLSTER PHANTOM
Sejak berpisah dengan kekasihnya Yuen Hao Hong (Gordon Lam), Chow Jing Ee (Fala Chen) menderita insomnia. Tidak perduli obat tidur apapun yang diminumnya, dia tetap tidak bisa tidur. Hingga satu ketika dia membeli sebuah bantal medikasi, Chow tiba-tiba bisa tidur nyenyak. Namun semakin lama digunakan, bantal tersebut tidak saja membuatnya tidur nyenyak, namun mengendalikan Chow menjadi pribadi yang lain.

2. HIDE AND SEEK
Fatty (Chan Yiu Ming) mengajak tujuh teman sekolahnya dulu untuk bernostalgia di sekolah mereka yang sudah ditutup. Saat tiba di sekolah tua yang telah lama kosong itu, mereka bertemu dengan Paman Chan (Newton Lai) yang secara diam-diam tinggal di dalam komplek sekolah itu selama bertahun-tahun. Paman Chan menasehati mereka untuk tidak masuk ke sekolah itu, namun tidak ada orang yang mendengar. Maka akhirnya kedelapan orang itu masuk ke dalam komplek sekolah dan bermain permainan memanggil hantu. Well... bisakah Anda menebak, dari 8 orang yang masuk, berapa banyak yang akan selamat malam itu?

3. BLACK UMBRELLA
Paman Lam (Teddy Robin) sering menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di tengah malam. Satu ketika, dia berkenalan dengan Jennifer (Aliza Mo), seorang gadis misterius yang muncul entah dari mana. Pertemanan yang tadinya biasa saja, tiba-tiba berubah saat mereka berdua tahu jati diri mereka masing-masing.

Banyak penonton yang sudah menonton dwilogi ini berkomentar kalau 3 cerita Tales From The Dark Part 1 lebih ringan dan banyak komedinya, sedangkan Part 2 lebih brutal, berdarah-darah, dan lebih penuh kejutan. Hal ini memang sengaja dilakukan agar penonton tidak terlalu "strees" saat menonton Part 1. Jika bagian awal dwilogi ini saja sudah penuh darah, maka dikuatirkan penonton tidak akan mau lagi menonton yang keduanya.

Secara umum, dwilogi Tales from The Dark adalah film horror yang menarik. Film ini mengingatkan saya pada Hong Kong Ghost Story (2011) arahan sutradara Wong Jing dan Patrick Kong yang berisikan 2 cerita pendek. Film tersebut memiliki kandungan horor dan komedi yang dipadu dengan sangat sempurna dan menarik untuk ditonton.

Bagi Anda yang menyukai film horror yang tidak terlalu seram, namun juga tidak terlalu konyol, dwilogi Tales From The Dark bisa jadi pilihan.



DO YOU KNOW? 
Simon Yam - yang biasanya kita kenal sebagai aktor - berkesempatan menguji kemampuannya yang lain dengan menjadi Sutradara. Ya, di segmen Stolen Goods pada Tales From The Dark Part 1, selain bermain sebagai pemeran utama, Simon Yam juga menjadi sutradara yang mengarahkan segmen tersebut.

Ini adalah kali kedua Fruit Chan - sutradara segmen Jing Zhe di Tales From The Dark Part 1 - mengangkat tulisan Lilian Lee ke layar lebar. Sebelumnya di tahun 2004, Lilian Lee juga pernah menyumbangkan skenario untuk film horror dwilogi Three. Naskahnya berjudul Dumplings, yang kelak menjadi salah satu segmen paling fenomenal dari dwilogi Three, sehingga akhirnya dibuat sebagai film layar lebar terpisah dengan durasi yang lebih panjang.

Musik pengiring dan latar (score music) dwilogi Tales From The Dark (kecuali segmen Black Umbrella pada Tales From The Dark Part 2) dipercayakan pada Kenji Kawai, seorang komposer Jepang yang sudah dikenal sebagai komposer lagu-lagu film, anime, video games, dan acara televisi. Sebelumnya Kenji menangani musik untuk film-film seperti Ip Man (Wilson Yip), Seven Sword (Tsui Hark), anime Ghost in The Shell, anime Mobile Police Patlabor, anime Avalon, anime Gantz, dan trilogi Ringu.

Lilian Lee dikenal publik Hong Kong sebagai seorang novelis kawakan yang paling dihormati. Karya fenomenalnya Farewell My Concubine diangkat ke layar lebar oleh Chen Kaige tahun 1993 dan menjadi film klasik yang dipuja-puja banyak kritikus. Hingga hari ini, Lilian sudah membuat lebih dari sembilan puluh novel, dan masih aktif menjadi penulis. Adapun karya-karyanya yang sudah diangkat ke layar lebar adalah Rouge (1987), Fight and Love With A Terracotta Warrior (1989), Farewell My Concubine (1993), Green Snake (1993), Temptation of A Monk (1993), dan Dumplings (2004).




Comments