30 Film Bertema Identik yang Dirilis Di Waktu yang Nyaris Bersamaan (Part 2)

Setelah di artikel sebelumnya saya memaparkan 10 film bertema identik, pada artikel ini terdapat 10 film lagi yang juga bertema identik dan dirilis di waktu yang nyaris bersamaan, bahkan berdekatan.


11. ARMAGEDDON VS DEEP IMPACT (1998)
Dua film blockbuster legendaris yang paling dasyat di tahun 1998 adalah kedua film ini. Dengan jadwal rilis yang sangat dekat (Armageddon dirilis  1 Juli 1998 dan Deep Impact tanggal 8 Mei 1998), kedua film ini mengisahkan perjuangan manusia menghadapi meteor dan asteroid yang mengarah ke bumi. Dari segi kualitas, Deep Impact diakui banyak kritikus jauh lebih baik daripada Armageddon karena film tersebut lebih dramatis dan mengharukan. Armageddon dinilai terlalu berlebihan dan tidak masuk akal (karena untuk menyelamatkan bumi, NASA mengirimkan orang untuk mengebor dan menghancurkan asteroid dari ruang angkasa).
 Sedangkan dari sisi finansial, Armageddon meraih perolehan lebih besar daripada Deep Impact (Armageddon meraih US$ 553 juta, sedangkan Deep Impact meraih US$ 349 juta). Kesuksesan Armageddon tampaknya banyak ditopang oleh Bruce Willis dan Ben Affleck yang merupakan aktor papan atas di masa itu. Ditambah lagi karena kepopuleran lagu tema "I Don't Wanna Miss a Thing" -nya Aerosmith, yang membuat film tersebut menjadi semakin sukses.

Hal ini berbeda sekali dengan Deep Impact yang hanya mengandalkan Robert Duvall dan Morgan Freeman sebagai pemeran utama. Akting mereka memang sangat baik. Sayangnya, mereka aktor senior yang mungkin kurang mampu menarik minat penonton muda. Walau ada Elijah Wood yang saat itu masih ABG,
namun wajah imutnya belum mampu menjual saat itu.


12. THE TRUMAN SHOW (1998) VS EDTV (1999)
The Truman Show (rilis 5 Juni 1998) dan EdTV (rilis 26 Maret 1999) mungkin nyaris terpaut 1 tahun jadwal rilisnya. Walau demikian, kemiripan tema kedua film ini mau tidak mau "memaksa" para penonton dan kritikus untuk membanding-bandingkan keduanya.

Kedua film ini mengetengahkan cerita yang nyaris sama : tentang kehidupan seseorang yang di-shoot dan ditayangkan secara "on-line" dan "live". Yang membedakan keduanya adalah dalam film The Truman Show sosok Truman (diperani Jim Carey) tidak pernah menyadari kalau kehidupannya menjadi komoditas film. Sedangkan Edward "Ed" Pekurny (Matthew McConaughey) sengaja merekam kehidupan gilanya untuk komoditas film.

Walau memiliki kesamaan, tapi tampak jelas kalau The Truman Show jauh di atas EdTV dari berbagai aspek. Jim Carey membawakan sosok Truman Burbank dengan sangat baik dan menyentuh hati. Gaya bercandanya sangat elegan dalam film ini, jauh dari gaya norak yang biasa dia tampilkan di film-filmnya yang lain. The Truman Show pun menampilkan banyak unsur kemanusiaan yang mengharukan. Jadi sangat pantas jika film ini berhasil meraup keuntungan finansial hingga US$ 264 juta.

Hal ini sangat kontras dengan EdTV yang menawarkan komedi "murahan" dan kurang berbobot. Matthew McConaughey kedodoran membawakan sosok Ed yang konyol dan terlalu memaksakan diri untuk berperan "slapstick", yang jelas-jelas bukan gayanya. Hal ini menyebabkan film EdTV hanya mampu meraup keuntungan sebesar US$ 36 juta, jauh di bawah bujet pembuatannya yang sebesar US$ 80 juta.


13. END OF DAYS VS STIGMATA (1999)
Akhir tahun 1999 - yang juga akhir abad 20 - diwarnai dengan banyak kepanikan dan kehebohan, terutama "ketakutan" orang akan terjadinya kiamat saat penggantian milenium. Isu inilah yang ditangkap oleh para sineas yang kemudian berbondong-bondong membuat film bertema kiamat. Dari sekian banyak film bertema itu, ada 2 film yang secara "kebetulan" memiliki alur cerita yang nyaris mirip. End of Days diperani Arnold Schwarzenegger dan Gabriel Byrne dengan sutradara Peter Hyams, dirilis tanggal 24 November 1999. Sedangkan Stigmata diperani Patricia Arquette dan Gabriel Byrne dengan sutradara Rupert Wainwright, dirilis tanggal 10 September 1999.

Kedua film ini pada intinya mengetengahkan kejadian-kejadian menjelang akhir zaman, di mana Iblis sedang memunculkan taringnya, dan manusia sedang berjuang untuk mengalahkan sang iblis. Stigmata banyak menampilkan unsur Alkitab dan lebih dramatis. Sedangkan End of Days lebih menampilkan eksyen. Dalam kedua film ini, hal yang paling unik adalah pada peran Gabriel Byrne di kedua film ini. Di Stigmata, Byrne berperan sebagai seorang Pastor Vatikan yang menyelamatkan Frankie Paige (Arquette) dari kerasukan. Kontradiksi dengan film End of Days, Byrne berperan sebagai Lucifer sang Iblis yang nyaris berhasil menguasai dunia jika tidak dihalangi oleh Jericho Cane (Schwarzenegger).

Secara finansial, kedua film ini bisa dikatakan imbang. End Of Days mengantongi penghasilan US$ 212 juta (dari bujet US$ 80 juta). Sedangkan Stigmata meraih US$ 89 juta (dari bujet US$ 29 juta). Jika nilainya disamakan, hasil kedua film ini mirip dan imbang. Dan secara kualitas pula, kedua film ini terbilang sama-sama baik. Mungkin kita bisa katakan inilah satu-satunya pasangan dua film identik yang memiliki kualitas dan perfomansi yang sama-sama baik.



14. MISSION TO MARS VS RED PLANET (2000)
Kalau mau jujur, kedua film ini bukan film yang bagus. Mission to Mars dirilis 10 Maret 2000 dan Red Planet tanggal 10 November 2000. Hasil keduanya pun cukup mengecewakan. Ceritanya sama : tentang satu tim astronot yang ditugaskan untuk menolong sekelompok astronot yang terdampar di Planet Mars.


Secara kualitas, kedua film ini terbilang buruk. Fakta ini mungki sulit dipercaya (bahkan sangat mengejutkan saya), mengingat sutradara film Mission to Mars adalah Brian de Palma yang sudah terkenal sebagai maestro film thriller papan atas terbaik setelah Alfred Hitchcock. Di lain pihak, film Red Planet punya potensi yang cukup besar untuk dapat menjadi film box-office karena menggandeng aktor papan atas Val Kilmer dan Carrie-Ann Moss yang harusnya menjadi jaminan kesuksesan film itu. Tapi apa daya, pasar berbicara lain.

Secara komersial, Mission to Mars hanya mampu mendulang penghasilan sebesar US$ 60 juta, jauh di bawah bujet pembuatan film ini yang mencapai US$ 90 juta. Demikian pula Red Planet yang hanya mampu meraup US$17.5 juta dengan bujet pembuatan mencapai US$ 75 juta.


15. MADAGASCAR (2005) VS THE WILD (2006)
Lagi-lagi dua film animasi yang - secara "sangat" kebetulan - bertema identik beredar. Tidak saja temanya, namun karakter di dalam filmnya pun sangat mirip. Hal ini menimbulkan spekulasi kalau terjadi saling jiplak  antara kedua studio yang memproduksi kedua film tersebut.

Madagascar (rilis 7 November 2008) diproduksi oleh DreamWorks Animation, dan mengisahkan tentang 4 sahabat binatang dari Kebon Binatang New York (Alex si Singa yang disuarakan Ben Stiller; Marty si Zebra yang disuarakan Chris Rock; Melman si Jerapah yang disuarakan David Schwimmer; dan Gloria si Kuda Nil yang disuarakan Jada Pinkett Smith). Keempatnya berusaha kabur dari Kebon Binatang, dan tidak disangka malah terbawa ke Pulau Madagascar.

Sementara The Wild (rilis 14 April 2008) diproduksi Walt Disney Pictures, mengisahkan tentang Samson si Singa (disuarakan Kiefer Sutherland) yang melarikan diri dari Kebon Binatang New York untuk mencari anaknya. Samson dibantu oleh 3 sahabatnya : Benny si Tupai (disuarakan James Belushi), Bridget si Jerapah (Janeane Garofalo), dan Nigel si Koala (Eddy Izzard).

Dengan alur dan tokoh yang sangat mirip (bahkan mengambil setting lokasi di kebon binatang yang sama), kedua film ini cukup hangat dibicarakan di kalangan moviegoers, bahkan sering dibandingkan. Namun pada akhirnya Madagascar berhasil menunjukkan kelasnya sebagai film yang unggul secara kualitas, dan mampu meraup keuntungan finansial hingga US$ 532 juta (dibuat dengan bujet US$ 75 juta).

Sedangkan The Wild hanya meraup keuntungan US$ 102 juta (dibuat dengan bujet US$ 80 juta). Nama besar Kiefer Sutherland (yang kala itu sedang berada di puncak popularitas berkat perannya di serial televisi "24") dan suara khasnya yang serat nan tegas ternyata tidak mampu menarik hati penonton untuk menyaksikan film animasi keluarga ini. Mungkin kalo alur ceritanya dibuat seperti plot serial televisi "24", baru orang-orang akan berminat nonton. Mungkin ....



16. FLIGHTPLAN VS RED EYE (2005)
Saya sangat terkesan saat menonton film Flightplan (dirilis 23 September 2005) dan Red Eye (19 Agustus 2005). Secara kebetulan, kedua film ini bisa-bisanya memiliki alur dan plot yang nyaris sama, walau didukung oleh artis, sutradara, produser, bahkan penulis skenario yang berbeda sekalipun.

Kedua film ini mengisahkan tentang seorang wanita yang terjebak di pesawat terbang dan bertarung antara hidup dan mati untuk menyelamatkan dirinya. Sepanjang film yang berdurasi nyaris sama (sekitar 90-an menit), keseluruhan adegan berlangsung di dalam pesawat terbang.

Secara kualitas, kedua film ini terbilang sangat baik. Akting Jodie Foster di film Flightplan dan Rachel McAdams di film Red Eye dinilai orang sangat sempurna - bahkan seimbang - meski Foster lebih unggul karena lebih berpengalaman, ditambah lagi prestasi Foster yang pernah memenangi beberapa penghargaan dan menerima piala Oscar sebagai Best Actress. Rachel McAdams yang kala itu terbilang masih cukup muda (26 tahun; sedangkan Foster saat itu sudah 43 tahun), mampu menunjukkan akting yang prima yang membuat para kritikus memujanya.

Dan jika bicara soal keuntungan finansial, Flightplan jelas unggul jauh berkat nama besar Jodie Foster. Film ini meraup keuntungan hingga US$ 225 juta. Sebaliknya Red Eye hanya mampu meraup keuntungan sebesar US$ 95 juta. Meski telah didukung oleh akting McAdams yang sangat baik - serta nama besar sutradara Wes Craven yang sudah dikenal sebagai spesialis film horror dan thriller - kalahnya film ini dalam persaingan dengan Flightplan kemungkinan besar karena imej McAdams yang kala itu masih dianggap sebagai sosok "ABG bau kencur" sebab baru saja sukses bermain di film komedi remaja Mean Girls. Hal ini membuat orang masih sulit menerima kalau remaja seperti dirinya memiliki bakat akting yang baik setingkat Jodie Foster atau aktris senior lain. Tidak heran jika film ini tidak mampu meraih kesuksesan secara finansial seperti Flightplan.



17. UNITED 93 VS WORLD TRADE CENTER (2006)
Tema kedua film ini memang sama, yaitu tentang insiden hancurnya World Trade Center (9 September 2001 yang dikenal dunia dengan Tragedi 9/11) akibat dihantam dua pesawat terbang komersial Amerika yang dibajak teroris. Meskipun bertema sama, kedua film ini menggunakan sudut pandang yang berbeda.

United 93 (rilis 28 april 2006) disutradarai oleh Paul Greengrass dan diperani Khalids Abdalla, Christian Clemenson, J.J. Johnson, serta Sarmed al-Samarrai ini mengisahkan tentang drama pembajakan yang terjadi di pesawat United Airlines Flight 93 di mana pesawat itu diarahkan untuk menabrak Gedung WTC.

Sedangkan World Trade Centre (rilis 9 Agustus 2006) disutradarai Oliver Stone dan diperani Nicholas Cage, Maggie Gyllenhall, Stephen Dorff, dan Maria Bello mengisahkan tentang satuan pemadam kebakaran yang terjebak di dalam Gedung WTC pasca runtuh setelah dihantam dua pesawat komersil yang dikuasai teroris. Salah satu pesawat yang menghantam Gedung WTC tersebut adalah Pesawat United Airlines flight 93.

Kedua film tersebut sama-sama memiliki kualitas yang sangat baik dan mampu merekonstruksi kembali drama tragedi yang meluluh-lantakkan Amerika tersebut. Dari sudut finansial, World Trade Centre berhasil keluar sebagai juara dengan meraup keuntungan sebesar US$ 163 juta, sedangkan United 93 hanya meraih US$ 76 juta. Meski kalah dalam perolehan finansial, namun United 93 mendapatkan lebih banyak penghargaan dan apresiasi. Bahkan di tahun 2006, United 73 terpilih sebagai film terbaik dan menduduki peringkat pertama US Top Ten List di berbagai media di Amerika.



18. CAPOTE VS INFAMOUS (2006)
Diangkatnya kisah kehidupan Truman Capote - seorang jurnalis yang memenangkan penghargaan berkat buku non-fiksinya yang berjudul "In Cold Blood" - ke layar lebar sudah menjadi perhatian, apalagi jika ada 2 film tentang dirinya yang diproduksi dan ditayangkan dalam waktu yang nyaris bersamaan.


Capote (dirilis 3 Februari 2006) dan Infamous (rilis 13 Oktober 2006) adalah 2 film yang sama-sama mengisahkan kehidupan Truman Capote, terutama proses penulisan buku non-fiksi "In Cold Blood". Keduanya mengambil sudut pandang yang sama, serta alur yang sama. Hal ini menyebabkan banyak orang kemudian membandingkan peran Philip Seymour Hoffman (Capote) dan Toby Jones (Infamous) yang sama-sama berperan sebagai Truman Capote.

Dalam hal kualitas akting, baik Hoffman maupun Jones sebenarnya memiliki kemampuan yang seimbang. Bahkan banyak kritikus yang menilai kalau kualitas akting Jones sebenarnya jauh di atas Hoffman. Mungkin karena Capote dirilis lebih awal, maka perhatian orang sudah tersedot lebih dulu ke film tersebut. Tidak heran kalau Capote meraih keuntungan finansial hingga US$ 49 juta (dibuat dengan bujet US$ 7 juta). Sedangkan Infamous yang dirilis belakangan - dan dianggap sebagai "pengulangan" dari film Capote - hanya meraup keuntungan US$ 2 juta (bujet US$ 13 juta).


19. THE PRESTIGE VS THE ILLUSIONIST (2006)
Ini merupakan film ketiga di tahun 2006 yang dirilis nyaris bersamaan dan mengangkat tema sama (yang mana temanya sangat spesifik). Keduanya mengangkat tema tentang dunia sulap. The Prestige (rilis : 20 Oktober 1996) diperani Hugh Jackman dan Christian Bale.  Sedangkan The Illusionist (rilis : 18 Agustus 2006) diperani Edward Norton yang kala itu masih belum terlalu populer.

Dalam hal kualitas, banyak fans menilai kalau sebenarnya The Prestige jauh lebih baik dibandingkan The Illusionist. Hal ini dikarenakan alur cerita The Prestige lebih seru karena menampilkan kisah persaingan dan adu kemampuan bersulap dua orang pesulap tangguh. Hal ini ditambah lagi dengan duel akting aktor Hugh Jackman dan Christian Bale yang menjadi daya tarik film ini. Sedangkan The Illusionist kurang menggigit dibandingkan The Prestige. Meski demikian, perolehan keuntungan finansial The Illusionist dan The Prestige nyaris sama.

The Prestige meraup keuntungan US$ 109 juta (bujet : US$ 40 juta), dan The Illusionist meraih keuntungan US$ 87 juta (dari bujet US$ 17 juta). Andai saja The Prestige dirilis lebih awal daripada The Illusionist, mungkin hasilnya akan beda jauh.


20. DEJA VU (2006) VS NEXT (2007)
Kedua film ini diperani oleh 2 aktor watak papan atas yang memang terbaik di dunianya. Deja Vu  (rilis : 22 November 2006) diperani Denzel washington, sedangkan Next (rilis : 27 April 2007) diperani Nicholas Cage. Di atas kertas, dapat dipastikan kalau keduanya bakal bersaing sangat ketat. Namun di luar dugaan, saat filmnya dirilis, justru yang terjadi adalah anti-klimaks.

Deja Vu yang dibuat dengan bujet US$ 75 juta, berhasil meraup keuntungan sebanyak US$ 180 juta lebih. Secara kualitas, film ini terbilang sangat baik. Sinematografi, skenario, akting, dan juga efek khusus dalam film ini memang patut diacungi jempol.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan film Next yang kedodoran dari segala hal. Bahkan akting Nicholas Cage terlihat sekali tidak berkembang sepanjang film, dan terjebak dalam kebingungan skenario film yang kompleks. Tidak mengherankan jika film berbujet US$ 70 juta ini hanya mampu balik modal dan meraup perolehan sebesar US$ 76 juta. Atas perannya yang kurang meyakinkan itu,  Nicholas Cage diganjar nominasi Worst Actor untuk penghargaan Razzie Award.


Lihat juga :
30 Film Bertema Identik yang Dirilis di Waktu Yang Nyaris Bersamaan (Part 1) :
http://www.funtertainment-facts.blogspot.com/2013/12/30-film-bertema-identik-yang-dirilis-di.html

30 Film Bertema Identik yang Dirilis di Waktu Yang Nyaris Bersamaan (Part 3) :
http://funtertainment-facts.blogspot.com/2013/12/30-film-bertema-identik-yang-dirilis-di_20.html

Comments

  1. kurang ditambah film olympus has fallen dan white house down

    ReplyDelete
  2. @Dhammasukka : Terima kasih untuk masukannya. Film Olympus Has Fallen dan White House Down sudah saya masukkan dalam seri ketiga dari artikel ini.
    Untuk lebih jelasnya, silakan klik ke :
    30 Film Bertema Identik yang Dirilis di Waktu Yang Nyaris Bersamaan (Part 3) :
    http://funtertainment-facts.blogspot.com/2013/12/30-film-bertema-identik-yang-dirilis-di_20.html

    ReplyDelete

Post a Comment