Recommended Movie - OSHIN (2013)

Di tahun 1980-an, dunia pernah diharu-biru oleh serial Jepang berjudul Oshin. Di negara asalnya, serial televisi Oshin ditayangkan di pagi hari dengan durasi 15 menit setiap episode (serial ini memiliki total 297 episode). Serial ini sebenarnya bukanlah tontonan yang dijagokan. Namun di luar dugaan, justru mendapatkan perhatian dan respon yang positif dari banyak penonton di Jepang - yang kebanyakan kaum hawa - sehingga sosok Oshin menjadi legenda tersendiri di Jepang. Banyak orang memuja Oshin sebagai figur simbolik dari kaum tersisihkan yang tetap tegar dalam menjalani hidup, meski didera penderitaan. Kepopuleran Oshin kemudian meluas dan menjadi sosok ikon yang dipuja banyak negara.

Di Indonesia, serial ini pernah ditayangkan di TVRI sekitar tahun 1983 - 1986, seminggu sekali pukul 17.00 - 17.30, tanpa jedah iklan dengan durasi 30 menit. Serial ini mendapatkan sambutan hangat dari para pemirsa TVRI dan menjadi barometer sinetron Indonesia. Hal ini terbukti dari banyaknya drama sinetron Indonesia yang diproduksi di tahun 1980an hingga hari ini yang masih menggunakan cerita Oshin sebagai dasar cerita sinetron yang diproduksi dalam berbagai judul dan dibuat hingga beratus-ratus seri.

Tahun 2013 silam, serial televisi Oshin genap berusia 30 tahun. Untuk memperingati ulang tahun serial tersebut, Toei Picture memproduksi film layar lebar Oshin. Film ini dirilis dan ditayangkan di Jepang pada tanggal 12 Oktober 2013 silam. Fokus cerita adalah pada Oshin Kecil.

Film ini mengambil setting tahun 1907,saat Jepang sedang mengalami krisis pangan dan perekonomian yang cukup parah. Oshin (Kokone Hamada) dari keluarga Tanikura yang masih berusia 7 tahun, terpaksa harus bekerja di desa lain demi membantu finansial keluarganya. Di desa tersebut, dia bekerja sebagai seorang pembantu dan pengasuh bayi dari sebuah keluarga berada. Selama bekerja, Oshin mengalami penderitaan yang bertubi-tubi. Bahkan makanpun dibatasi. Puncaknya, Oshin dituduh mencuri dan diusir dari rumah majikannya.

Dalam kondisi kecewa dan putus asa, Oshin menembus badai salju, pulang ke rumah orang tuanya. Dia nyaris tewas, namun beruntung diselamatkan oleh Sansaku, seorang mantan tentara, yang kabur dari resimennya karena tidak tahan melihat banyak orang mati dalam pertempuran. Sansaku dan Oshin menjadi sahabat, bahkan Sansaku mengajari Oshin cara membaca. Sayangnya, Sansaku kemudian meninggal ditembak tentara lain.

Oshin kemudian kembali bekerja di tempat lain sebagai pengasuh bayi. Namun, penderitaan belum juga berakhir karena di sana, Oshin kembali dituduh mencuri buku dan nyaris diusir dari rumah. Untungnya Nenek di keluarga itu (Pinko Izumi) membela Oshin. Meski demikian, penderitaan demi penderitaan masih berlanjut. Mungkinkah Oshin akan kuat menahan beban tersebut?


OSHIN : THE MOVIE (2013)
Film bedurasi 109 menit yang disutradarai oleh Shin Togashi ini cukup setia dengan cerita asli serial televisi Oshin. Meski demikian, dalam versi layar lebar ini, ada beberapa hal yang harus diubahnya karena pertimbangan durasi, namun tidak mengganggu jalannya cerita.

Sebelum nonton film Oshin, mohon untuk menyiapkan tisu yang banyak (dan mungkin ember). Karena Anda dipastikan akan menangis habis-habisan sepanjang film karena sangat banyak adegan mengharukan yang tidak akan memberikan kesempatan sedikit pun buat Anda untuk menahan tangis.


THE ORIGINAL STORY OF "OSHIN" 
Serial drama Oshin sebenarnya terinspirasi dari kisah hidup Hashida Sugako, ibu dari pebisnis Jepang Kazuo Wada, yang terkenal sebagai pemilik franchise supermarket terbesar di Jepang. Naskahnya kemudian dibuat oleh Sugako Hashida dan kursi penyutradaraan diserahkan kepada Mikio Kawaguchi.

Oshin mengisahkan kehidupan anak dari keluarga miskin bernama Shin Tanikura yang - demi membantu perekonomian keluarganya -  bekerja sebagai pegasuh bayi dari sebuah keluarga kaya yang tinggal di desa seberang. Sepanjang seri ditampilkan siksaan demi siksaan, dan penderitaan demi penderitaan dijalani oleh Oshin kecil. Kehidupan yang berat itu dihadapi Oshin sejak kecil hingga dewasa, dan dia menghadapinya dengan tegar.
Serial televisi OSHIN (1983)
Kehidupan Oshin ditampilkan sejak dia masih kecil (7 tahun), dewasa (25 tahun), dan tua (70 tahun). Ketegaran Oshin menghadapi masalah demi masalah menjadi inspirasi banyak orang - khususnya para wanita - untuk tahan dalam menghadapi cobaan. Hal ini pulalah yang mendorong banyak produser di negara Asia (terutama Indonesia) untuk kemudian mengadaptasi kisah Oshin ini dalam serial televisi, ataupun film layar lebar mereka sendiri.

Hingga hari ini, banyak orang yang masih mengidolakan Oshin. Bahkan ketiga pemeran yang memerani tokoh Oshin - Ayako Kobayashi (Oshin Kecil),  Yuko Tanaka(Oshin Dewasa), dan Nobuko Otawa (Oshin Tua) - masih memiliki fans setia yang hingga hari ini mencintai peran Oshin yang mereka bawakan.


DO YOU KNOW?
Serial drama televisi Oshin diproduksi NHK dan pertama kali ditayangkan di Jepang tanggal 4 April 1983 - 31 Maret 1984 dengan total 297 episode, di mana masing-masing serial berdurasi 15 menit. Meski hanya berdurasi 15 menit, namun serial ini menjadi serial televisi terpanjang yang pernah dibuat di masa itu.

Serial televisi Oshin  merupakan serial paling banyak ditonton penduduk dunia sepanjang masa. Serial ini telah ditayangkan di 58 negara, dan telah disulihbahasakan ke dalam berbagai bahasa, mulai dari Inggris, Melayu, Indonesia, Spanyol, Perancis, hingga Arab.

Aktris cilik Kokone Hamada terpilih berperan sebagai Oshin Tanamura untuk film layar lebar Oshin setelah mengalahkan 2,471 orang kandidat saat audisi. Salah satu alasan pemilihan dirinya sebagai Oshin karena dia memiliki wajah dan mimik yang sangat mirip dengan Ayako Kobayashi, pemeran Oshin kecil di versi serial drama televisi.

Dua orang pendukung serial televisi Oshin turut pula bermain di versi layar lebar Oshin ini. Mereka adalah Ayako Kobayashi dan Pinko Izumi. Dulunya di versi serial televisi, Ayako adalah pemeran Oshin Kecil dan Pinko memerani ibunya Oshin. Di versi layar lebar ini, Ayako berperan sebagai Majikan Kedua Oshin, sedangkan Pink menjadi Nenek dari Majikan Kedua Oshin.

Lagu tema serial televisi Oshin yang fenomenal dan legendaris tetap dipertahankan dan digunakan sebagai lagu pembuka film labar lebar Oshin.

Shooting film layar lebar Oshin dimulai tanggal 8 Februari 2013 dan berakhir tanggal 3 April 2013. Lokasi shooting dilakukan di Shonai Movie Village dan Prefektur Yamagata. Pemilihan Prefektur Yamagata sebagai lokasi shooting adalah karena di sana pulalah serial televisi Oshin dibuat, sehingga prefektur tersebut sudah sangat identik dengan Oshin.

Tahun 1984, Sanrio pernah merilis film layar lebar Oshin dalam versi animasi. Film itu memfokuskan kehidupan Oshin Muda dan menggunakan naskah Sugako Hashida. Ayako Kobayashi - yang memerani Oshin Muda dalam versi serial televisi - mengisi suara sebagai Oshin dalam film animasi tersebut.
Animated Movie OSHIN (1984)
Sejak serial televisi Oshin populer di tahun 1980an, banyak masyarakat Jepang kemudian menggunakan istilah Oshin untuk menyebutkan atau menggambarkan keadaan tertentu yang berat. Seperti misalnya pesumo Jepang Takanosato menyebut dirinya dengan sebutan "Oshin Yokozuna" sebagai gambaran perjuangan dirinya saat memulai karir dari level paling rendah (yokozuna), termasuk penderitaannya melawan diabetes yang saat itu sempat menghambat karirnya. Demikian juga saat Jepang mengalami krisis perekonomian di tahun 1980an, banyak masyarakat yang menjalani kehidupan dengan melakukan "Diet Oshin", yaitu hanya hidup dengan makan nasi dan lobak saja.

Di Vietnam, istilah Oshin sudah menjadi bahasa gaul mereka untuk menyebutkan pekerja lokal di Vietnam yang hidup dalam keprihatinan dan kemiskinan.










Comments