Fakta Menarik Tentang GODZILLA

Tepat tanggal 16 Mei 2014, film GODZILLA (2014) serentak ditayangkan di seluruh dunia. Film ini merupakan peringatan 60 tahun film Godzilla. Pertama kali film karya sutradara Ishiro Honda ini beredar pada tahun 1954, dan sejak saat itu telah menjadi ikon pop-culture di seluruh dunia.

Dalam rangka memperingati 60 tahun Godzilla serta menyambut kehadiran film terbaru Godzilla yang baru-baru ini beredar, tidak ada salahnya kita menyimak fakta-fakta unik tentang monster kebanggaan bangsa Jepang ini.

THE HISTORY OF GODZILLA
Godzilla merupakan film bergenre kaiju (monster) pertama di Jepang yang kelak menjadi genre tersendiri yang banyak diikuti oleh film-film monster lain, seperti Gamera dan Gorgo. Karakter Godzilla terinspirasi dari film King Kong (1933) yang kala itu sangat terkenal. Adalah Ishiro Honda, sutradara Jepang, yang kemudian membuat karakter Godzilla dan bersama Toho Company, mereka kemudian merilis film berjudul Godzilla yang dirilis tahun 1954. Film tersebut kemudian diedarkan di Amerika tahun 1956 dengan judul Godzilla, King of The Monster. Itulah film Godzilla pertama yang diadaptasi dan beredar di Amerika.

Di Jepang, kehidupan Godzilla dalam industri perfilman terbagi ke dalam 3 era, yaitu Era Showa (1954 - 1975), Era Heisei (1984 - 1955), dan Era Millenium (1999 - 2004).

Pada Era Showa, kebanyakan film Godzilla lebih menggambarkan sosok monster ini sebagai monster yang bersahabat dan melindungi manusia. Karakternya yang jauh lebih bersahabat digambarkan di film-film Godzilla yang beredar antara tahun 1964 - 1967. Bahkan setelah itu, Godzilla digambarkan sebagai super hero yang melawan banyak monster antagonis, seperti Hedorah, Gigan, dan Mechagodzilla. Tidak heran, pada zaman inilah Godzilla menjadi sosok superhero di mata anak-anak Jepang.

Adapun film Godzilla yang beredar di masa ini adalah Godzilla (1954), Godzilla Raids Again (1955),  Mothra vs Godzilla (1964), Ghidorah The Three Headed Monster (1964), Invasion of Astro-Monster (1965), Son of Godzilla (1967), Destroy All Monster (1968), All Monsters Attack (1969), Godzilla vs Hedorah (1971), Godzilla vs Gigan (1972), Godzilla vs Megalon (1973), Godzilla vs Mechagodzilla (1974), dan Terror of Mechagodzilla (1975).

Sembilan tahun Godzilla "bertapa", kemudian dihidupkan kembali pada tahun 1984 di mana Godzilla muncul kembali dalam film The Return of Godzilla. Tanpa mengindahkan alur cerita yang sudah dibuat di Era Showa, di masa tersebut - yang kemudian disebut sebagai Era Heisei - Godzilla digambarkan sebagai monster yang destruktif dan berkarakter antagonis. Alur cerita The Return of Godzilla pun dibuat tidak melanjutkan cerita Terror of Mechagodzilla (1975), namun melanjutkan cerita dari Godzilla pertama (1954), sehingga film ini dianggap sebagai "reboot" dari Godzilla. Dengan mengusung karakter yang kelam, gelap, dan mengerikan, Godzilla di era ini telah bertranformasi menjadi monster yang menakutkan dan mengerikan.

Di era ini, film Godzilla lebih banyak menampilkan dirinya bertarung melawan monster-monster lain. Adapun film Godzilla yang beredar di era ini adalah The Return of Godzilla (1984), Godzilla vs Biollante (1989), Godzilla vs King Ghidorah (1991), Godzilla vs Mothra (1992), Godzilla vs Mechagodzilla II (1993), Godzilla vs SpaceGodzilla (1994), dan Godzilla vs Destroroyah (1995).

Era terakhir dari kehidupan Godzilla di Jepang adalah Era Millenium, yang diawali dengan film Godzilla 2000 yang juga dikenal dengan judul Godzilla 2000 : Millenium. Di era ini, selain cerita lebih kelam dan kompleks, karakter Godzilla digambarkan lebih brutal dan sadis. Tidak hanya itu, film-film yang beredar di era ini lebih serius dan lebih meng-internasional. Hal ini dilakukan setelah Godzilla di-remake oleh Hollywood di tahun 1998. Karena itu, tidak heran, film-film Godzilla di era ini banyak dirilis di luar Jepang, baik dalam bentuk film layar lebar maupun DVD, serta diedarkan dalam beberapa bahasa internasional.

Ada pun film Godzilla yang masuk dalam era ini adalah Godzilla 2000 (1999), Godzilla vs Megaguirus (2000), Godzilla Mothra and King Ghidorah : Giant Monsters All Out Attack (2001), Godzilla Againts Mechagodzilla (2002), Godzilla : Tokyo SOS (2003), dan Godzilla : Final Wars (2004). 

Setelah merilis film Godzilla : Final Wars - yang dibuat untuk menyambut ulang tahun Godzilla ke-50 tahun - pihak Toho memutuskan untuk tidak akan lagi membuat Godzilla, paling tidak untuk 10 tahun ke depan. Dan sesuai janji mereka, maka di tahun 2014 ini, film Godzilla kembali dirilis untuk menyambut ulang tahun ke 60 monster legenda dunia ini. Hanya saja, film ini tidak dibuat oleh studio Jepang, tapi Hollywood, yang (mungkin) menandakan bahwa Godzilla sudah resmi menjadi milik dunia.


TRIVIA FACTS ABOUT GODZILLA
Nama "Godzilla" adalah romanisasi yang dibuat oleh Toho Company Ltd, dari nama Jepang "Gojira", yang merupakan kombinasi dari dua kata Jepang : Gorira (gorila) dan Kujira (ikan paus). Kata tersebut menggambarkan ukuran, kekuatan, dan kemampuan hidup di laut yang merupakan kemampuan mula-mula Godzilla.

Dalam film, Godzilla digambarkan sebagai kadal yang mengalami mutasi akibat efek bom hidrogen yang diledakkan di Bikini Atoll. Di dunia nyata, Amerika Serika memang pernah melakukan percobaan bom hidrogen di pulau kecil tersebut pada tanggal 1 Maret 1954. Inilah yang menjadi inspirasi bagi sineas Jepang untuk membuat dan merilis film Godzilla pada tahun 1954.

Tahun 1976, sutradara Itali Luigi Cozzi pernah mencoba merilis film Godzilla versi 1954 di Italia. Karena film tersebut aslinya hitam-putih dan dikuatirkan akan mendapat tanggapan negatif dari para penonton yang tidak suka film hitam-putih, maka Cozzi mencoba merilis film itu dengan menambahkan efek warna - menggunakan teknik Cozzi sendiri - pada film tersebut. Sejarah mencatat, inilah film hitam-putih pertama yang diberi warna.

Desain badan Godzilla merupakan kombinasi dan penggabungan dari berbagai jenis spesies dinosaurus. Tubuhnya diambil dari tubuh Tyrannosaurus rex. Tangannya merupakan tangan Iguanodon. Sedangkan lempengan punggung Godzilla merupakan bagian dari Stegosaurus.

Senjata andalan Godzilla adalah semburan listrik bertenaga nuklir yang mampu menghancurkan besi-baja. Selain itu, kulit Godzilla pun sangat keras dan kuat. Hal ini bisa dibuktikan dari kuatnya Godzilla yang terkubur selama bertahun-tahun di dalam magma, serta tahan terhadap hantaman asteroid.

Di film Godzilla (1954), monster ini menghancurkan kota Hibiya, salah satu bagian dari Distrik Chiyoda, Tokyo. Hari ini, di Hibiya Chante Square berdiri patung Godzilla sebagai penghargaan dan penghormatan atas monster tersebut.

Awalnya, nama yang akan digunakan untuk monster legendaris ini adalah Anguirus. Namun setelah melalui diskusi panjang, akhirnya Toho sepakat untuk menggunakan nama Godzilla. Nama Anguirus sendiri tetap digunakan dan menjadi musuh Godzilla di film Godzilla Raids Again (1955).


Comments