Movie Review - ABERDEEN ( 香港仔)

Inilah film yang menempati posisi teratas tangga film box-office Hong Kong dan Tiongkok beberapa minggu ini. Aberdeen dirilis tanggal 8 Mei 2014 serentak di kedua negara tersebut dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para penonton di sana. Film arahan Pang Ho Cheung ini diperani oleh Louis Koo, Eric Tsang, Miriam Yeung dan Gigi Leung.


Menurut Pang dalam salah satu wawancara dengan radio di Hong Kong, film ini merupakan refleksinya atas kehidupan keluarganya dan kebanyakan keluarga yang tinggal di Hong Kong. Berbeda dengan film-film Pang sebelumnya yang selalu bertemakan slapstick dan komedi-komedi konyol, maka film ini murni drama yang cukup menyentuh hati.

Meski menampilkan beberapa sisi cerita yang berbeda, namun ceritanya sebenarnya berpusat pada Tang Bik Chi (diperani Miriam Yeung) dan adiknya, Tang Wai Tou (Louis Koo). Kedua bersaudara ini tinggal di Hong Kong dalam lingkungan keluarga biasa. Satu ketika Bing Chi melakukan tindakan yang menyakiti hati ibunya. Saat ibu mereka meningal, Bik Chi menyimpan penyesalan tersebut hingga bertahun-tahun.

Sementara itu, Wai Tou, adik Bing Chi, hidup bahagia dengan keluarganya. Namun kebahagiaan itu tidak lama, setelah Wai Tou mencurigai anaknya - yang masih di bawah umur - ternyata punya hubungan khusus dengan seorang pria yang telah menikah. Hal ini diperparah dengan gaya hidup Cici (Gigi Leung), istri Wai Tou yang berprofesi sebagai guru namun sangat terobsesi untuk berpenampilan fisik dan selalu menghabiskan uang untuk selalu tampil cantik dan seksi. Cici berprinsip bahwa kecantikan adalah kunci sukses. Maka dia melakukan berbagai cara untuk membuat dirinya selalu tampil cantik, berapa pun harganya.

Selain itu ada pula kisah tentang seorang dokter operasi plastik (diperani Eric Tsang) yang berselingkuh dengan perawatnya (Jacky Choi). Juga ada kisah cinta pasangan paruh baya (diperani Ng Man Tat dan Carrie Ng) yang sempat mengejutkan banyak penonton karena keduanya tampil cukup "vulgar" dan sangat tidak lazim.

Secara umum, film ini sangat menarik. Meski gaya Pang yang "nakal" masih cukup kentara, namun secara keseluruhan film drama ini dapat memotret sebagian sisi kehidupan masyarakat Hong Kong yang cukup unik dan jarang ditampilkan sebelumnya.

Hal yang cukup mengganggu adalah kemunculan Chapman To di film itu. Chapman yang selalu identik dengan gaya urakan dan asal-asalannya, sebenarnya sudah menjadi "musuh" saya sejak lama. Aktingnya  yang selalu "mo lei dou" (brainless) - sedikit-banyak mengingatkan saya pada gaya Stephen Chow saat pertama kali berakting - sangat konsisten dan tidak pernah ada kemajuan sejak 10 tahun terakhir ini. Ini yang membuat saya langsung merasa ilfil saat melihat kemunculannya.


DO YOU KNOW? 
Butuh waktu 10 tahun bagi Pang untuk membuat skenario film ini dan 2 tahun untuk melakukan persiapan (termasuk casting) sebelum proses pembuatan film ini dilakukan.

Agar tampil seksi dalam film ini, Gigi Leung harus mengenakan dada buatan untuk memperbesar penampilan buah dadanya.

Saat pertama kali dirilis di Hong Kong, film ini bersaing ketat dengan The Amazing Spider-Man 2, di mana Spider-Man akhirnya duduk di peringkat pertama box-office Hong Kong, dan Aberdeen berada di peringkat kedua. Secara berseloroh, Pang mengatakan bahwa meski kalah bersaing di tangga box-office, tapi secara "teknologi", Aberdeen masih unggul dibandingkan Spider-Man 2. "Spider-Man 2 menggunakan teknologi 3D," seloroh Pang. "Sedangkan Aberdeen menggunakan teknologi 33D (maksudnya ukuran dada Gigi Leung di film Aberdeen, saat dipasangi dada palsu)."

Comments

  1. Ada-ada aja nih filmnya, perlu ada sensor kalau begitu, padahal yang begituan kalau ga ada kan lebih dapet ide ceritanya apalagi mengangkat unsur komedi pasti jauh lebih berharga nilainya

    ReplyDelete

Post a Comment