Movie Review - KUNG FU JUNGLE (一個人的武林)

Saya harus mengatakan kalau 2 film terakhir Donnie Yen (Special ID dan Iceman) kurang memuaskan. Kedua film tersebut sebenarnya punya potensi untuk menjadi block-buster secara internasional. Alurnya menarik, eksyennya bagus, sinematografinya pun sangat baik. Sayang, film tersebut justru keteteran dalam penyajiannya. Perubahan naskah yang terus-menerus (terutama dalam kasus film Special ID), serta kurang mampunya sutradara menjalin cerita yang menegangkan, menjadi menyebab film ini kurang mampu bicara, dan Donnie mendapatkan kritikan pedas atas kedua filmnya itu.

Tanggal 31 Oktober 2014 mendatang, film terbaru Donnie berjudul Kung Fu Jungle akan dirilis. Meski tidak mengalami perubahan skenario beberapa kali seperti yang terjadi di film Special ID, namun film ini telah mengalami beberapa perubahan judul. Awalnya, film ini berjudul Last of the Best. Kemudian berubah menjadi Kung Fu Killer. Dan terakhir berganti lagi menjadi Kung Fu Jungle.

Film ini disutradarai Teddy Chen, sutradara yang pernah bekerja sama dengan Donnie Yen di film Bodyguards and Assassins serta membawa film ini sukses secara finansial. Namun sepertinya, Teddy membuat kekeliruan dengan menggait Wang Baoqiang sebagai karakter antagonis yang akan berhadapan dengan Donnie Yen. Wang sendiri baru-baru ini menjadi "musuh" Donnie di film Iceman. Apa gara-gara dia punya kemampuan bela diri yang sepadan dengan Donnie, sehingga sudah dipertemukan kembali dengan Donnie di film berikutnya?


Premis filmnya sepertinya demikian : Donnie berperan sebagai Xia, soerang instruktur bela diri di akademi kepolisian. Satu waktu tanpa sengaja dia membunuh seseorang. Akibat hal ini, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjalani hukuman penjara.

Baru beberapa waktu menjalani hukuman penjara, Xia mendapat kabar bahwa di luar sana ada seorang pembunuh kejam yang mengincar dan membunuh para ahli bela diri. Banyak jagoan bela diri yang tewas dibunuh dengan kejam. Xia menawarkan diri untuk membantu menangkap sang pembunuh, dengan ganti pembebasan dirinya. Polisi setuju, dan Xia pun turun tangan mencari sang pembunuh. Dia menemukan sang pembunuh dan berhasil mengalahkannya.

Merasa Xia adalah musuh tangguh, sang pembunuh menantang Xia duel. Namun Xia menolak. Hal ini memicu kemarahan sang pembunuh, sehinga dia menculik kekasih Xia dan mengancam akan membunuhnya, kecuali Xia setuju untuk berduel sampai mati. Tidak ada pilihan lain, Xia pun menerima tantangan untuk bertarung habis-habisan dengan sang pembunuh itu.

Film yang juga diperani Charlie Young, Michelle Bai, Alex Fong, Louis Fan, dan David Chiang ini menampilkan bela diri gaya bebas (free-style martial arts) yang menjadi ciri khas film-film Donnie Yen. Berbagai gaya bela diri muncul di sini : Brazillian Jiujitsu, Kung Fu, Boxing, Muay Thai, Mongolian Wrestling, dan lain-lain. Perkelahian brutal nan sadis yang pernah ditampilkan Donnie Yen di film SPL (2005) dan Flash Point (2006) sepertinya akan muncul lagi di film ini.

Secara umum, alur demikian mengingatkan saya pada film-film eksyen Hong Kong era 1970an dan 1990an yang banyak menampilkan perkelahian duel. Meski begitu, film ini patut ditunggu mengingat aksi bela diri yang dikoreografi Donnie yang sangat enak dilihat namun juga terkesan brutal dan kejam, selalu menarik untuk ditonton. Mudah-mudahan film ini punya kualitas yang lebih baik daripada Special ID dan Iceman. Minimal setaralah dengan film SPL atau Flashpoint yang mengangkat nama Donnie Yen ke tingkat dunia.





Comments

Post a Comment