Movie Recommended - LOST & LOVE (失孤)

Andy Lau membuat gebrakan di awal tahun ini dengan membintangi film terbarunya berjudul Lost and Love (失孤 ).Film yang disutradarai Peng San Yuan ini akan tayang 20 Maret 2015 mendatang. Ceritanya pun terbilang sangat tidak biasa dan belum pernah dilakukan Andy Lau dalam film-film sebelumnya.

Di film ini, Andy berperan sebagai Lei Ze Kuan, seorang pria berusia 50 tahun yang tinggal di sebuah desa terpencil di China, dan bekerja sebagai petani. Dikisahkan anaknya menghilang 15 tahun silam, dan selama ini Ze Kuan terus mencari anaknya, hingga mempertaruhkan nyawanya berhadapan dengan para kriminal penjual manusia (human traficking).Dalam pencariannya tersebut, dia akhirnya berhasil menemukan anaknya, tetapi sang anak sudah tidak ingat dirinya kembali.

Film yang mengharukan ini dibuat dengan dana US$ 20 juta. Selain Andy Lau, film ini juga diperani oleh beberapa aktor papan atas Hong Kong - China lain, seperti Jing Boran, Tony Leung Ka Fai, dan Sandra Ng.

Sebenarnya alur film ini cukup standar. Yang menjadi perhatian publik justru cerita di balik pembuatan film ini, karena sebenarnya jauh lebih bikin penasaran ketimbang filmnya sendiri. Tidak mengherankan jika banyak orang berminat menonton film bukan karena filmnya, tapi latar belakang pembuatan filmnya.


BEHIND THE SCENES
Sutradara - sekaligus penulis skenario film ini - Peng San Yuan menuturkan bahwa skenario film ini memang dibuat khusus untuk Andy Lau, karena dia ingin melihat Andy tampil jauh berbeda dari penampilan di film-film terdahulunya yang selalu glamor dan elegan. Dan sejak awal, Andy Lau sudah sangat suka dengan skenario film ini.

Ketika ide ini diajukan kepada Huayi Bersaudara - yang merupakan produser film ini - mereka menolak ide itu dan tidak setuju menggunakan Andy Lau dalam film ini. Selain sangat berisiko - karena imej Andy Lau yang elegan sudah terlalu kentara melekat dalam benak masyakarat - Huayi Bersaudara juga kuatir biaya yang dikeluarkan sangat besar untuk bisa mengajak Andy Lau bermain dalam film.

Dalam negosiasi yang cukup alot, Andy Lau akhirnya setuju jika gajinya dipotong asal bisa berperan dalam film ini. Tidak itu saja, Andy juga menambah bujet pembuatan film ini, yang semula US$ 20 juta kemudian ditambahkannya dari kocek sendiri menjadi US$ 40 juta.

Proses shooting kemudian dimulai tanggal 10 Maret 2014 di daerah Quanzhou, Fujian, serta beberapa daerah pinggiran kumuh di dataran Tiongkok. Sebelum shooting berlangsung, Andy Lau menyempatkan diri mengunjungi lokasi shooting. Kehadirannya membuat heboh banyak orang yang mengenalinya, dan semua orang berusaha mendekati serta menyalami Andy. Kejadian ini sempat merepotkan para kru dan pihak keamanan, sehingga Andy Lau buru-buru diungsikan keluar dari lokasi.

Pada tanggal 14 April 2014, saat proses shooting berlangsung di Stasiun Bis Nangchang, Jiangxi, Andy Lau dikejar polisi lantaran dikira gelandangan. Meski kejadian kejar-kejaran dan penangkapan di luar skenario itu benar-benar terjadi dan banyak yang melihat, tidak seorang pun sadar kalau yang dibekuk polisi itu adalah Andy Lau. Untungnya setelah para kru film menjelaskan, sang polisi pun paham, lalu melepaskan Andy dan membiarkan proses shooting berlangsung.

Kejadian tidak mengenakkan terjadi saat shooting di Chengdu (17 Mei 2014) dimana seorang kru film bertengkar dengan seorang wanita yang menonton proses shooting berlangsung. Tidak ada penjelasan yang jelas bagaimana pertengkaran itu bisa terjadi, yang jelas tidak lama setelah adu-mulut terjadi, sang kru film memberikan bogem mentah pada sang wanita. Andy Lau yang melihat kejadian itu, segera merelai mereka, dan membentaki kru itu. Tidak hanya itu, dia pun meminta kru itu meminta maaf pada wanita yang telah dipukulinya.

Selama proses shooting berlangsung, Andy Lau membiarkan dirinya tampak kotor dan mengenakan pakaian penuh debu. Banyak orang mengira Andy berusaha untuk mendalami perannya. Tapi menurut Andy, memang itulah dirinya apa adanya. Saat break-shooting, Andy sering terlihat duduk santai di tanah aspal dan makan roti yang sudah mengeras. Karena Andy Lau tampil sangat kumuh, kotor, dan bau, banyak orang yang tidak mengenal dirinya. Hal ini cukup menguntungkan Andy karena dia bisa dengan santai menikmati waktu istirahat saat break-shooting tanpa diganggu para fans-nya.

Dalam sebuah adegan kerusuhan, di mana Andy Lau dikeroyok banyak pekerja bangunan, menurut Sutradara Peng San Yuan, Andy menunjukkan profesionalisme totalitasnya dengan meminta para pekerja itu benar-benar memukul dan menghajarnya. Jadi jika Anda melihat wajah Andy legam-legam di film, itu bukan trik atau efek riasan, tapi benar-benar babak-belur.

Proses pengambilan gambar berakhir tanggal 23 Mei 2014 dengan lokasi shooting terakhir dilakukan di Chengdu. Sebelum meninggalkan kota tersebut, Andy Lau menyempatkan diri melakukan temu-kangen dengan para fansnya di Chengdu selama 2 hari.



DO YOU KNOW? 
Film ini terinspirasi dari kejadian sesungguhnya yang terjadi pada tahun 2010 di Hubei. Dalam kejadian aslinya, anak sang petani hilang selama tiga tahun. Secara tidak sengaja anak tersebut ditemukan oleh seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Hubei. Dia mengenali anak itu secara tidak sengaja, karena beberapa hari sebelumnya membaca berita kehilangan anak tersebut di Sina Weibo, sebuah koran lokal yang terbit di Hubei.

Lewat film ini, Andy Lau ingin mengkampanyekan kesadaran kita akan makin maraknya human trafficking yang terjadi di seluruh belahan dunia. Dari tahun ke tahun jumlah penjualan manusia terus meningkat secara signifikan, dan memprihatinkan banyak orang. Diahrapkan setelah menonton film ini, kita semakin disadarkan untuk lebih waspada dan perduli kepada setiap anggota keluarga kita.



Comments