10 Film Horor Korea yang Wajib Kamu Tonton Lebih dari Sekali

Meski kalah populer dibandingkan genre drama-romantisnya, film Korea Selatan bergenre horor sebenarnya cukup menarik untuk ditonton. Alasan utamanya adalah karena banyak film tersebut yang menawarkan cerita dengan akhir cerita yang sama sekali tidak terduga. Berbeda dengan film horor Jepang yang banyak menampilkan adegan mengejutkan dan berdarah-darah, film horor Korea Selatan masih terbilang lebih "mendingan" karena tidak melulu menampilkan adegan berdarah-darah, sadis, dan brutal. Banyak adegan kejutannya, tetapi tidak akan bikin kamu menjerit-jerit seperti saat nonton film horor Jepang maupun Hollywood.

Dari sekian banyak film horor yang telah beredar, ada beberapa di antaranya yang bisa saya katakan sebagai film horor "klasik" yang wajib ditonton lebih dari sekali. Mengapa? Selain alur ceritanya yang sangat cerdas serta horornya yang mantap banget, ending film ini penuh kejutan yang sangat "menipu" penontonnya. Sakin cerdasnya, film ini bahkan mampu membuat penonton penasaran dan ingin menontonnya lagi.

Buat Penggemar Film Horor, jika Anda mencari film horor cerdas, berikut ini adalah 10 film horor Korea Selatan rekomendasi saya, yang wajib Anda tonton lebih dari sekali. Dijamin, Anda akan penasaran untuk menontonnya lagi, dan lagi, dan lagi kembali...

1. A TALE OF TWO SISTERS (장화, 홍련 )
Ini adalah film drama-horor yang cerita dan penyutradaraannya dilakukan oleh Sutradara Korea Selatan Ternama Kim Jee Woon. Dirilis tahun 2003, film ini meraih banyak penghargaan dan pujian dari para kritikus film. Salah satu penghargaan bergengsi yang diterimanya adalah Best Picture di ajang Fantasporto Film Festival tahun 2004. Film ini pun menjadi salah satu film horor dengan penghasilan terbesar saat itu (dibuat dengan dana US$ 3.7 juta, film ini meraup keuntungan sebesar US$ 72.5 juta lebih).

Film ini mengisahkan tentang Bae Su Mi (diperani Im Soo Jung) yang baru saja menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, kemudian pulang ke rumahnya yang terletak di daerah pedesaan. Di sana, dia bertemu dengan ayahnya yang telah menikah dengan seorang wanita (yang tidak lain adalah perawat ibunya). Dia pun bertemu dengan adiknya, Bae Su Yeon (Moon Geun Young), yang menyambutnya dengan gembira.

Sejak tinggal di rumahnya, Su Mi merasakan ada hal yang tidak beres dengan rumah tersebut. Dimulai dari seringnya dia melihat arwah wanita berjubah putih penuh darah. Dia pun menemukan ada luka pada tangan Su Yeon, yang diduganya karena perlakukan kasar yang dilakukan ibu tirinya.

Ketika kemunculan arwah wanita berjubah putih itu makin intens, dan mulai membahayakan nyawanya, Su Mi kemudian menyadari kalau hal itu ada hubungan dengan kematian ibunya serta keberadaan ibu tiri di rumahnya tersebut.

Film ini menampilkan alur cerita yang luar biasa cerdas yang sama sekali tidak diduga oleh para penonton. Kengerian yang ditampilkan sangat intens, bahkan di bagian tengah,film berdurasi 115 menit ini sama sekali tidak memberikan kesempatan penonton untuk bernafas, karena terus-menerus "dibombardir" dengan adegan seram yang sangat menakutkan serta penuh kejutan. Dan kerennya, film ini menampilkan ending yang sangat mengejutkan dan tidak terduga oleh penonton. Saya yakin, setelah menonton ini, Anda pasti berdecak kagum karena dengan sadar telah berhasil "ditipu" sejak awal hingga akhir film.

Ceritanya ini sendiri sebenarnya merupakan adaptasi dari legenda populer Korea Selatan berjudul "Janghwa Hongryeon jeon" (The Story of Janghwa and Hongryeon). Legenda ini sendiri sebenarnya sudah pernah diadaptasi ke layar lebar sebanyak 8 kali.



2. DEATH BELL (고死: 피의 중간고사 )
Film horor ini menjadi satu-satunya film horor Korea Selatan yang beredar di tahun 2008. Disutradarai oleh mantan Sutradara Video Musik Chang (bernama asli Yoon Hong Seung), film berdurasi 88 menit ini mengisahkan tentang sekelompok siswa yang sedang menghadapi ujian akhir di sekolahnya.

Di tengah-tengah ujian, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan tayangan televisi yang menampilkan Min Hye Yeong (Yang Ji Won), Murid Peringkat Pertama Kelas yang terjebak di dalam sebuah kotak kaca yang sedang dipenuhi air. Para murid diwajibkan harus menjawab pertanyaan di soal ujian dengan benar. Sebab jika salah, maka Hye Yeong akan tewas tenggelam. Para murid yang panik, justru salah menjawab soal pertama ujian, sehingga menyebabkan Hye Yeong tewas tenggelam.

Saat mereka panik dan mencoba melarikan diri, seorang guru mereka tewas. Jika mereka mencoba keluar dari sekolah, maka mereka dipastikan akan dibunuh. Kesemua murid diharuskan untuk menyelesaikan "soal ujian" mereka dengan benar, atau akan ada korban lain yang berjatuhan.

Meski seolah-olah film thriller, Death Bell sebenarnya adalah film horor yang dengan cerdas mengecoh penonton. Dengan alur yang mirip dengan film thriller-horor Saw, film ini menampilkan banyak adegan yang terbilang cukup sadis untuk ditonton remaja (meski mayoritas pemainnya adalah para remaja).

Death Bell menjadi film horor Korea Selatan kedua paling sukses saat ini, tepat di bawah A Tale of Two Sisters. Dalam perolehan pendapatan, film ini meraup keuntungan cukup fantastis (dibuat dengan dana US$ 1 juta, Death Bell berhasil meraup keuntungan sebesar US$ 9.2 juta).



3. WHITE : THE MELODY OF THE CURSE (화이트: 저주의 멜로디 )
Dirilis tahun 2011, film horor yang disutradarai duo sutradara Kim Gok dan Kim Sun ini mengisahkan tentang persaingan Girl Band Korea Selatan. Adalah girl-band "Pink Dolls" yang akan tampil di ajang kompetisi yang ditayangkan di televisi. Sayangnya, penampilan mereka sangat mengecewakan, dan tersisihkan oleh penampilan grup girl-band lain bernama Pure (yang diperani oleh para personil asli girl-band After School).

Para personal "Pink Dolls" - terdiri dari Jeni (Jin Se Yeon), Arang (Choi Ah Ra), Shinji (May Doni), dan Eun Ju (Ham Eun Jeong) - kemudian beralih produser dan pindah tempat rekaman. Di tempat baru itu, mereka menemukan rekaman lagu berjudul "White" yang tidak pernah dipublikasikan sebelumnya. Mereka pun menggunakan lagu itu untuk penampilan mereka. Tanpa disangka, lagu itu justru membuat popularitas mereka menanjak.

Atas kesuksesan tersebut, pihak produser kemudian memutuskan untuk memilih salah satu dari mereka menjadi "Lead Singer" grup tersebut. Keputusan itu kemudian membuat keempat anggota Pink Dolls bersaing tidak sehat. Jeni, yang merasa sebagai personil senior, sangat berhasrat untuk menjadi "Lead Singer". Masalahnya, dia tidak bisa bernyanyi di not tinggi. Arang yang mengalami kecanduan operasi plastik, juga berusaha keras menjadi "Lead Singer" untuk mendapatkan uang guna mendanai operasi plastik berikutnya. Shinji sebenarnya tidak bisa mennyanyi tapi jago di menari. Dia berhasrat untuk menjadi "Lead Singer" karena ingin membuktikan dia benar-benar bisa menyanyi. Eunju adalah anggota paling junior yang sering mengalami perlakuan tidak pantas dari 3 rekan seniornya. Dia sangat berhasrat untuk menjadi "Lead Singer" agar dapat membuat ketiga seniornya bertekuk lutut dan menghormatinya.

Tanpa mereka sadari, lagu "White" ternyata adalah lagu kutukan. Meski mampu membawa mereka ke tangga kepopuleran, namun ternyata ada konsekuensi dan harga yang harus mereka bayar, yaitu nyawa mereka. Jadi ketika mereka menyanyikan lagu itu, satu-persatu dari anggota Pink Dolls tewas dengan cara yang mengerikan. Mampukah mereka menghentikan kutukan sebelum kesemuanya menjadi korban?

Sebagai informasi, film ini menggambarkan kondisi persaingan sebenarnya yang terjadi dalam tubuh girl-band Korea Selatan. Persaingan ini tidak saja terjadi antar grup, tetapi juga internal grup itu sendiri. Jadi apa yang digambarkan di film ini bukanlah cerita fiktif, tetapi semi-aktual (tanpa embel-embel horornya....).

Kalau mau jujur, film ini sebenarnya menampilkan alur cerita yang sangat "biasa-biasa saja". Bahkan ketegangan di film ini pun tergolong standar sekali, dan mudah tertebak. Satu-satunya alasan mengapa film ini wajib ditonton lebih dari sekali, adalah karena mayoritas pemeran film ini adalah wanita cantik. Bahkan bagi penggemar girl-band seperti After School dan T-ara, film ini akan sangat asyik ditonton, karena menampilkan akting kualitas prima penyanyi favorit mereka tersebut.

Jadi buat Anda yang ingin menonton akting para artis cantik Korea Selatan yang wajahnya ga ngebosenin buat dipelototin terus-menerus, film ini adalah pilihan yang sangat tepat untuk Anda.



4. WHISPERING CORRIDORS 3 : WISHING STAIRS (여고괴담 3: 여우계단 )
Whispering Corridors adalah salah satu film seri horor Korea Selatan yang cukup saya sukai. Dibuat dengan total 5 seri, Whispering Corridors merupakan film horor bertema remaja yang cukup serem namun tidak kacangan. Tema semua seri film ini sama : Tentang kehidupan dan masalah para remaja di SMA Korea Selatan. Dari kelima seri tersebut, seri ketiga merupakan seri yang terbilang paling baik dan menarik. Jangan kuatir, meski merupakan seri ketiga, namun cerita film ini sama sekali tidak ada hubungan dengan seri-seri sebelumnya. Bahkan semua pemerannya pun beda. Yang sama hanyalah temanya saja.

Film yang dirilis secara internasional dengan judul Wishing Stairs ini disutradarai Yun Jae Yeon. Dengan cerita yang ditulis Kim Su Ah, Le Young Yeon, Eun Si Yeon, dan Lee So Young, film ini mengisahkan tentang persahabatan antara 2 orang siswi SMA : Yun Jin Sung (diperani Song Ji Hyo) dan Kim So He (Park Han Byul). Keduanya sama-sama belajar balet di sekolah. Satu ketika, keduanya harus bersaing untuk memperebutkan bea-siswa untuk belajar balet di Sekolah Balet Rusia.

Jin Sung mendapatkan informasi dari seorang siswi bertubuh tambun bernama Eom Hye Ju (Jo An) kalau di Gedung Pameran di sebelah sekolah, terdapat sebuah tangga misterius di mana tangga tersebut memiliki 28 anak tangga. Tetapi jika seseorang menapaki tangga tersebut sambil menyerukan angka tangga tersebut dengan lantang, dia akan mendapatkan anak tangga tersebut berjumlah 29 buah. Dan pada saat itulah Roh Rubah akan datang untuk mewujudkan keinginannya. Jin Sung mencoba menaiki tangga itu, dan terbukti benar. Namun alih-alih ingin memenangkan persaingan, Jin Sung justru mengumpat dan menyumpahi So He, dan berharap sahabatnya itu tidak bisa berjalan lagi.

Keesokan harinya, Jin Sung mengonfrontasi So He. Terjadilah perkelahian di antara mereka. Dan tanpa sengaja, Jin Sung mendorong So He jatuh ke tangga hingga kakinya patah. Dia tidak dapat lagi berjalan dan karier baletnya pun tamat. Jin Sung menyesal dengan tindakannya, lalu minta maaf. Tapi So He tidak memaafkannya, lalu bunuh diri. Arwah So He kemudian masuk ke dalam tubuh Hye Ju, dan kemudian menyiapkan balas dendam terhadap sahabatnya tersebut.

Film ini mengangkat tema kontroversial yang tidak lazim untuk film remaja, yaitu hubungan lesbian antar siswi SMA, yang jelas sangat mengejutkan dan tidak terduga sama sekali.



5. PHONE ()
Film rilisan 2002 arahan sutradara Ahn Byong Ki yang diperani Ha Ji Won dan Kim Yoo Mi ini sebenarnya bukanlah film yang mudah dicerna. Alurnya cukup kompleks dan tidak mudah untuk dipahami (makanya harus ditonton lebih dari sekali untuk benar-benar paham apa yang ingin disampaikan film ini). Meski demikian, ketegangan dan kengerian di film ini terbilang cukup asyik untuk disimak.

Ji Won (Ha Ji Won) adalah seorang jurnalis yang baru-baru ini membuat artikel tentang skandal perbuatan pedofil yang menghebohkan Korea Selatan. Akibat artikel yang dibuatnya, Ji Won menerima banyak teror dari orang yang tidak dikenal di telepon selulernya. Untuk menghindari teror itu, Ji Won mengganti ponselnya, kemudian pindah tempat tinggal. Sahabatnya, Ho Jung (Kim Jong Mi), dan suaminya Chang Hoon (Choi Woo Jae), mengajaknya tinggal di rumah kosong mereka. Saat proses pindah rumah itu, secara tidak sengaja Yong Ju (Eun Seo Woo), anak Ho Jung dan Chang Hoon, mengangkat telepon Ji Won yang berbunyi. Saat itu juga, Yong Ju menjadi histeris dan kerasukan.

Ji Won kemudian menyidiki pemilik ponsel yang dimilikinya sekarang. Dari penyidikannya, Ji Won menemukan kalau pemiliknya adalah Jin Hee (Choi Ji Yeon), seorang siswi SMA, yang ternyata dulu pernah menjalin hubungan cinta dengan Chang Hoon, suami Ho Jung. Ketika Jin Hee hamil dan meminta pertanggungjawaban Chang Hoon, terkuak kalau ternyata Chang Hoon mandul dan tidak mungkin punya anak. Merasa suaminya diperas, Ho Jung kemudian membunuh Jin Hee. Mayat Jin Hee pun disembunyikan di dalam rumah baru tempat Ji Won tinggal.

Ketika Ji Won berniat melaporkan kasus pembunuhan itu kepada polisi, Ho Jung membuat Ji Won tidak sadarkan diri. Karena merasa malu atas perbuatannya, Ho Jung kemudian bunuh diri. Hal yang paling mengejutkan nantinya : Ternyata Yong Ju adalah anak kandung Ji Won. Lha, kok bisa?

Untuk bisa menikmati dan memahami alur cerita film ini, memang dibutuhkan konsentrasi yang luar biasa, karena setiap adegan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Jika lengah beberapa detik saja, Penonton akan bingung dengan kongklusi di akhir film. Karena rumitnya cerita film ini, memang butuh beberapa kali nonton untuk bisa memahami benar cerita film ini. Tapi tentu saja tidak mudah, mengingat film ini penuh dengan adegan mengejutkan dan horor yang menakutkan, sehingga Anda harus punya "mental" baja untuk bisa nonton film ini lebih dari sekali.



6. THE DOLL MASTER (인형사 )
Film horor yang menggunakan boneka sebagai media terornya merupakan tontonan yang cukup mengerikan buat saya. Chucky, Dead Silence, Annabelle, dan The Boy adalah sebagian film horor tentang boneka terkutuk yang cukup mampu membuat saya merinding. Hal serupa juga saya rasakan saat menonton The Doll Master.

Film yang disutradarai Jeong Yong Ki ini mengisahkan tentang seorang pembuat boneka Korea Selatan. Dia jatuh hati pada seorang wanita Jepang berkimono merah (diperani Jeong Yu Mi) yang ditemuinya di sebuah desa, saat penjajahan Jepang dulu. Sang Pembuat Boneka lalu membuat boneka wanita tersebut sebagai ungkapan cintanya. Namun ketiak wanita itu ditemukan tewas terbunuh, Sang Pembuat Boneka dituduh sebagai pelaku pembunuhan. Dia dipenjara lalu dibunuh dengan sadis oleh beberapa orang tidak dikenal.

Enam puluh tahun kemudian, Hae Mi (Kim Yoo Mi), seorang kurator musem diundang oleh seorang pemilik museum misterius untuk mengunjungi museumnya yang terletak di tengah hutan. Bersama Hae Mi, turut pula diundang Model Tae Seong (Shim Hyung Tak), Ahli bicara dengan boneka Young Ha (Ok Ji Young), Fotografer Jung Ki (Lim Hyeong Jun), dan Siswa SMA Sun Young (Lee Ka Yeong). Mereka kemudian diperkenalkan dengan seorang pembuat boneka bernama Im Jae Won (Kim Do Youn) yang ada di museum tersebut.

Ketika leher sebuah boneka berkimono merah bernama Yeong Ha ditemukan lepas dari tubuhnya, satu-persatu tamu di museum itu tewas terbunuh. Semua petunjuk pelaku kejahatan mengarah pada sosok wanita misterius bernama Mi Na (Lim Eun Kyung) yang ternyata merupakan roh yang pernah tinggal dalam boneka yang dimiliki Hae Mi saat dia masih kecil. Mi Na sakit hati karena diabaikan Hae Mi, karena itu dia menuntut balas. Namun sebelum sempat membunuh Hae Mi, Im Jae Won berhasil menghancurkan Mi Na.

Apakah cerita berakhir sampai di situ saja? Tidak. Ternyata ada kejutan lain yang menanti Penonton di akhir film.



6. BEDEVILLED ( 김복남 살인사건의 전말 )
Film arahan sutradara Jang Cheol Soo ini sebenarnya masuk kategori thriller. Tapi bisa juga dikategorikan horor, mengingat tingkat kesadisannya yang lumayan bikin miris. Film ini merupakan film box-office tahun 2010 dengan meraup keuntungan hingga US$ 1,7 juta (padahal hanya dibuat dengan bujet US$ 636,000 saja). Selain itu, film ini pun banyak mendapat pujian kritikus dan penghargaan internasional.

Diperani Seo Young Hee dan Ji Sung Won, film ini mengisahkan tentang Hae Won (Ji Sung Won), seorang wanita yang bekerja di sebuah bank swasta di Korea Selatan. Beratnya persaingan di kantor, membuat dia stres dan lelah, sehingga memutuskan untuk mengambil cuti. Dia pun pergi ke Pulau Mudo, sebuah pulau terpencil tempat dia lahir dan menghabiskan masa kecilnya.

Di pulau itu, dia berjumpa dengan teman masa kecilnya bernama Bok Nam (Seo Young Hee). Di pulau tersebut, Bok Nam ternyata sudah menikah dengan Man Jong (Park Jeong Hak), seorang pria yang kasar dan memperlakukannya bak seorang budak. Bok Nam pun harus tinggal dan merawat mertua perempuannya yang sudah tua, serta adik Man Jong yang beritikad tidak baik pada Bok Nam.

Sebenarnya sudah lama Bok Nam ingin kabur dari pulau itu. Kehadiran Hae Won memunculkan harapan bagi Bok Nam untuk meninggalkan pulau itu. Bersama anak perempuannya, Yeon Hee (Lee Ji Eun), Bok Nam sangat berharap bisa dibawa Hae Won pergi. Namun ketika Hae Won menolak membawaya, ditambah lagi perlakukan keluarga Man Jong yang makin menjadi-jadi padanya, Bok Nam langsung kehilangan kewarasannya. Amarah yang telah terpendam bertahun-tahun di bawah tekanan Man Jong akhirnya meledak, dan Bok Nam pun menghabisi keluarga suaminya tersebut tanpa ampun.

Meski filmnya dipenuhi adegan yang kurang berkenan (adegan perkosaan dan pembunuhan sadis yang berdarah-darah), namun para penonton justru dibuat terharu dengan kondisi Bok Nam. Bahkan banyak penonton yang mendukung dan membenarkan tindakan Bok Nam menghabisi keluarga suaminya tanpa ampun.

Film sadis yang mengharuskan ini tidak akan membosankan untuk ditonton lebih dari sekali. Para penonton dibawa dalam suasana mencekam, namun juga dapat berderai air mata karena terharu.



7. THE CAT (고양이: 죽음을보는 두개의눈 )
Bagi penggemar kucing, film arahan sutradara Byun Seung Wook ini adalah film yang sangat menarik sekali. Betapa tidak, banyak "figuran" kucing yang ngegemesin yang muncul di film ini, sehingga Anda tidak akan bosan menonton aksi kelucuan mereka. Tapi Anda harus ingat kalau film ini adalah film horor, sehingga tentu saja di sisi lain, kehadiran para kucing ngegemesin itu juga mengundang perasaan takut dan bikin bulu kuduk merinding.

Dikisahkan So Yeon (Park Min Young) adalah seorang gadis penderita claustrofobia (ketakutan di ruang sempit dan tertutup) yang memiliki toko perawatan hewan. Satu ketika, salah seorang pelanggannya meninggal secara misterius di dalam lift. Selama proses penyidikan kematian pelanggan tersebut, Bidanyi - si kucing peliharaan milik sang pelanggan - dititipkan ke So Yeon.

Sejak dititipkan Bidanyi, So Yeon sering mengalami mimpi buruk, bertemu seorang gadis kecil misterius bermata kucing. So Yeon kemudian mengembalikan Bidanyi ke suami pelanggannya. Namun pria itu menolak menerima Bidanyi, karena sejak memelihat kucing itu, istrinya sering diteror mimpi gadis bermata kucing. Karena ketakutan,So Yeon meninggalkan Bidanyi di taman.

So Yeon lal bertemu dengan seorang wanita tua yang telah 9 bulan mencari cucunya yang hilang. Dari fotonya So Yeon mengetahui kalau cucu wanita itu tidak lain adalah si gadis bermata kucing yang selalu dilihatnya di mimpi. Dan ternyata hilangnya gadis itu ada hubungannya dengna Bidanyi.

The Cat tayang di Korea Selatan tanggal 7 Juli 2011 dan menjadi menduduki posisi kedua tangga film box-office Korea Selatan dengan meraup keuntungan sebesar US$ 4,5 juta dan US$ 4,4 juta di pasar internasional. Sehingga total perolehan penghasilannya mencapai lebih dari US$ 8,9 juta. Para kritikus film dunia pun menyambut film ini dengan respon yang sangat positif. Mereka bahkan sepakat untuk menyebut The Cat sebagai film horor klasik yang wajib ditonton lebih dari sekali.



8.THE WIG (가발 )
Film arahan sutradara Won Shin Yeon ini mengisahkan cerita cinta tragis yang sebenarnya cukup menyentuh. Soo Hyeon (Chae Min Seo) adalah seorang gadis yang terkena kanker ganas. Menjalani berbagai pengobatan yang menyakitkan, membuat tubuhnya menciut dan semua rambutnya rontok. Kakak perempuannya, Ji Hyeon (Yoo Sun), sangat mengasihi adiknya itu. Karena Soo Hyeon diprediksi tidak akan berusia panjang lagi, maka Ji Hyeon memutuskan untuk membawa adiknya pulang dan menghabiskan sisa waktu di rumah saja.

Ji Hyeon kemudian membelikan wig untuk adiknya itu. Tapi sejak mengenakan wig tersebut, Soo Hyeon merasakan perubahan yang sangat drastis. Penyakitnya sembuh dan dia berubah menjadi sangat cantik. Yang mengejutkan : Pasca kesembuhannya, Soo Hyeon justru merebut kekasih Ji Hyeon. Meski sakit hati pada adiknya, namun Ji Hyeon membiarkan perlakuan adiknya tersebut.

Masalah menjadi cukup rumit, ketika Soo Hyeon memendam cemburu pada Ji Hyeon karena merasa kekasih Ji Hyon itu masih menyimpan cinta pada kakaknya. Karena itu Soo Hyeon akhirnya membunuh kakaknya.

Di akhir cerita, terungkaplah karena ternyata keberadaan wig yang dipakai oleh Soo Hyeon bukan kebetulan. Wig tersebut berhubungan dengan masa lalu kekasih Ji Hyeon dan semua kejadian yang menimpa Soo Hyeon dan Ji Hyeon bukanlah kebetulan.

Film ini cukup menarik karena menampilkan kejutan yang benar-benar mengejutkan di akhir cerita. Selain dipenuhi adegan penuh kejutan, film ini pun dipenuhi dengan adegan yang terbilang sadis dan miris (seperti saat Soo Hyeon membelah batok kepalanya sendiri).



9. MUOI : THE LEGEND OF A PORTRAIT
Film ini merupakan kolaborasi pertama Korea Selatan dan Vietnam, serta merupakan film internasional pertama yang dibuat di Vietnam pasca kejatuhan Saigon dan berakhirnya Perang Vietnam (1975).

Diproduksi tahun 2007 dan disutradarai Kim Tae Kyeong, film ini mengisahkan tentang Yoon Hee (Jo An), seorang novelis Korea Selatan yang sudah tiga tahun tidak menulis novel. Dia mendapat tekanan dari Editornya yang menuntut Yoon Hee untuk segera membuat novel baru.

Sahabat Yoon Hee, yaitu Seo Yeon (Cha Ye Ryun), menginformasikan kepada Yoon Hee kalau di Vietnam ada legenda rakyat tentang Muoi, yaitu gadis muda yang meninggal dan kemudian menghantui lukisan wajahnya. Penasaran dengan kebenaran legenda Muoi, Yoon Hee pun terbang ke Vietnam. Di sana, dia kemudian mengalami banyak hal yang - anehnya - sangat mirip dengan apa yang ditulis Yoon Hee di novel semi-otobiografinya berjudul "Secret & Lies" yang terbit 3 tahun silam. Kebetulan, atau Yoon Hee memang sudah mengalami kejadian itu, dan semua yang terjadi saat ini hanyalah refleksi kejadian masa lalu Yoon Hee saja?

Meski diakui sebagai film produksi Vietnam pertama, tapi banyak adegan yang justru dibuat di Korea Selatan. Saat akan tayang di bioskop Vietnam, film ini dipermasalahkan Biro Perfilman Vietnam karena menganggap film itu tidak menampilkan isi yang sesuai dengan budaya masyarakat Vietnam. Selain itu, film ini dianggap banyak menampilkan adegan sadis (banyak adegan darah) dan penggambaran adegan horor yang mengerikan, yang tidak patut ditonton masyarakat Vietnam. Alasan ini cukup masuk akal, mengingat masyarakat Vietnam masih dihantui trauma perang berkepanjangan di tahun 1970-an. Tentu saja film yang berhubungan dengan kesadisan dan darah amat dihindari untuk tayang di Vietnam.

Namun setelah lewat diskusi dan pendekatan selama 5 bulan, film ini pun akhirnya disetujui untuk tayang di Vietnam, dengan ketentuan harus mengalami sensor yang sangat ketat. Akhirnya film ini pun mengalami pemangkasan habis-habisan. Beberapa adegan yang terbuang dan tidak muncul di layar lebar saat tayang di Vietnam adalah adegan yang menampilkan darah, kaki patah, dan kepala Pendeta Buddha yang ditebas hingga putus.



10. ARANG (아랑 )
Dan film terakhir yang wajib Anda tonton lebih dari sekali adalah film ini. Dirilis tanggal 28 Juli 2006, film arahan sutradara Ahn Sang Hoon ini mengangkat tema tentang legenda Korea Selatan kuno yang sempat menjadi perbicangan banyak orang.

Film ini mengisahkan tentang Detektif Wanita bernama Soo Young (Song Yun Ah) dan partner barunya, Hyun Ki (Lee Dong Wook), menyidiki kasus pembunuhan sadis yang misterius. Soo Young menduga pembunuhan ini dilakukan oleh pembunuh berantai yang cukup profesional. Di tengah penyidikan, Soo Young sering dihantui mimpi melihat seorang wanita yang dengan sadis membunuhi orang. Orang yang dibunuh di mimpi Soo Young, ternyata adalah korban berikutnya yang tewas.

Soo Young menyidiki kasus ini lebih mendalam dan mendapati kalau partnernya, Hyun Ki, memiliki masa lalu kelam yang berhubungan dengan kasus pembunuhan tersebut.

Comments